Cara Mengatur Keuangan Keluarga, Gaji 3 Juta/Bulan
Antara Uang dan Senang
Seseorang bertanya kepada seorang artis terkenal "Mas, kalau ketemu Koes Plus tolong tanyakan kepada mereka bagaimana caranya "Hati senang walaupun tak punya uang"?" Hehehe. Siapa sih yang gak mau hidup senang. Memang dengan uang belum tentu senang dan bahagia. Apalagi gak punya uang. Betul itu.Sebenarnya untuk mengelola uang itu sangatlah mudah dan tidak ribet. Yang penting ada uangnya. Hehehe. Ada tiga hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola keuangan keluarga.
- Manajemen Arus Kas
- Manajemen Harta
- Rencana Cadangan
Manajemen Arus Kas
Bagaimana cara mengalokasikan cashflow setiap bulannya? Berapa persen untuk ini dan berapa persen untuk itu? Yang terpenting dalam mengatur cashflow (arus kas) keuangan keluarga adalah prioritasnya. Yang termasuk ke dalam manajemen arus kas adalah:- Sedekah/zakat/infak/donasi/sosial atau sejenisnya. (2,5% - 10% dari penghasilan)
- Cicilan Utang (maksimal 35% dari penghasilan)
- Tabungan (10% - 30% dari penghasilan)
- Biaya Hidup (40% - 60% dari penghasilan)
Urutannya tidak boleh diubah. Sedekah, Cicilan, Tabungan, baru kemudian Biaya Hidup. Kalau tabungan diurutkan pada posisi akhir, gak akan bisa menabung. Yang ada bukannya bisa nabung, tapi uangnya keburu kepake. Contoh, ketika pergi ke mall niatnya pengen beli baju saja. Tapi karena ada uang di dompet jadi pengen beli sepatu, celana, tas bahkan sandal. Tadinya mau disisakan untuk tabungan, malah keburu kepake.
Ilustrasi Gaji 3 Juta per Bulan
Sebagai ilustrasi, sebutlah si Sule. Bukan Sule pelawak di televisi, tapi ini hanya contoh. Sule ini hidupnya sederhana walaupun punya penghasilan/gaji kurang lebih 3 juta per bulan.Setiap menerima gaji, Sule langsung mengalokasikan 10% dari penghasilannya untuk sedekah sebesar Rp. 300.000. Tidak ditunda. Tidak menunggu nanti. Langsung ditunaikan. Selain bisa menambah rezki yang banyak, sedekah juga merupakan wujud rasa syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan. Kalau rajin bersedekah, InsyaAllah rezeki bertambah, penghasilan bertambah, hidup makin berkah.
Selanjutnya, Sule mempunyai cicilan utang yang harus dibayar. Cicilan motor, yang biayanya kurang lebih Rp. 750.000/bulan. Langsung bayar, Tanpa ditunda. Karena kalau ditunda bisa kena denda.
Berikutnya, Ia mengalokasikan gajinya untuk menabung sebesar Rp. 600.000/bulan. Rekening tabungan dibuat terpisah dengan rekening gaji bulanan, biar aman. Kalau perlu, rekening khusus tabungan ini jangan pake ATM biar gak gampang tergoda untuk mengambilnya.
Lalu sisanya, Rp. 1.350.000, untuk biaya hidup. Yang namanya biaya hidup secukupnya saja. Yang namanya gaya hidup tergantung pribadi masing-masing. Karena biaya hidup setiap orang itu berbeda-beda. Yang tinggal di Tangerang dan bekerja di Jakarta mungkin biaya hidupnya sedikit dibanding biaya transportasinya. Sebaliknya yang kerja dan tinggal di Jakarta, biaya transportasinya murah, namun biaya hidupnya tinggi.
Karena sudah bersedekah, sudah bayar cicilan, sudah menabung, sekarang Sule bisa menghabiskan uangnya tanpa merasa bersalah. Kalau sudah begini, mau shopping juga tenang dan senang tanpa perlu stress memikirkan agar uang bersisa di akhir bulan.
Itulah prinsip sederhana dan sangat praktis mengatur keuangan keluarga. Yang terpenting adalah disiplin dan gak gampang tergoda oleh gaya hidup orang lain. Jangan samakan dapur kita dengan dapur orang lain.